
- Indeks benchmark KSE-100 turun lebih dari 280 poin menjadi menetap di 46.348,18 poin.
- Investor menjadi waspada karena penundaan program IMF senilai $6 miliar yang diperkirakan akan dilanjutkan minggu lalu.
- Sektor-sektor yang berkontribusi terhadap kinerja tersebut antara lain bank komersial, eksplorasi dan produksi, teknologi, semen dan rekayasa.
Setelah istirahat satu hari, pasar sekali lagi menyerah pada tekanan jual karena kekhawatiran tentang inflasi yang melonjak dan kenaikan suku bunga kebijakan yang diharapkan.
Investor menjadi waspada karena penundaan program Dana Moneter Internasional (IMF) senilai $6 miliar yang diperkirakan akan dilanjutkan minggu lalu.
Selain itu, pelaku pasar juga memperhatikan paritas rupee-dolar dan inflasi yang melonjak yang akan membenarkan sikap bank sentral jika menaikkan suku bunga dalam pertemuan berikutnya yang dijadwalkan akan diadakan pada 26 November.
Pada penutupan, indeks acuan KSE-100 turun 281,70 poin, atau 0,60%, menjadi menetap di 46.348,18 poin.

Sebuah laporan dari Arif Habib Limited (AHL) mencatat bahwa pasar dibuka dengan nada positif tetapi tetap lesu di sesi paruh pertama pasar.
“Kekhawatiran mengenai inflasi dan melemahnya rupee Pakistan terhadap dolar AS menciptakan ketidakpastian bagi investor untuk mengambil posisi baru, yang akhirnya menghasilkan skenario profit-booking posisi hari terakhir di sesi paruh kedua,” katanya.
Laporan tersebut menambahkan bahwa akumulasi terlihat di sektor perbankan karena pelaku pasar mengamati kenaikan suku bunga dalam kebijakan moneter mendatang.
“Aktivitas tetap side-ways karena pasar menyaksikan volume besar dan kuat di saham lapis ketiga,” kata rumah pialang itu, menambahkan bahwa di sisi lain, aktivitas institusional tetap lesu.
Sektor yang berkontribusi terhadap kinerja tersebut antara lain bank umum (-60 poin), eksplorasi dan produksi (-55 poin), teknologi (-40 poin), semen (-37 poin) dan engineering (-19 poin).
Dalam sesi tersebut, saham dari 352 emiten diperdagangkan. Pada akhir sesi, 95 saham ditutup di zona hijau, 232 di zona merah, dan 25 tidak berubah.
Volume perdagangan keseluruhan turun menjadi 269,5 juta saham dibandingkan dengan penghitungan hari Rabu sebesar 320,3 juta. Nilai saham yang diperdagangkan pada hari itu adalah Rp9,5 miliar.
Ghani Global Holdings adalah pemimpin volume dengan 30,2 juta saham, kehilangan Rs1,05 menjadi ditutup pada Rs32,19. Diikuti oleh Service Fabrics dengan 20,5 juta saham, naik Rs0,65 menjadi ditutup pada Rs12,09, dan Telecard Limited dengan 14,3 juta saham, kehilangan Rs0,34 menjadi ditutup pada Rs18,97.
Posted By : tgl hk