
ISLAMABAD: Pemerintah PTI pada hari Rabu menunda pemungutan suara pada RUU yang terkait dengan pengenalan mesin pemungutan suara elektronik (EVM) dalam proses pemilihan, mencatat bahwa Oposisi ingin membahas masalah tersebut sebelum memberikan suara tentang masalah tersebut.
RUU tersebut merupakan bagian dari agenda legislatif berat pemerintah untuk sidang gabungan hari ini.
Segera setelah Ketua Majelis Nasional Asad Qaiser menyerahkan mikrofon kepada Penasihat Urusan Parlemen Babar Awan, Oposisi mulai membuat keributan.
Liputan langsung sesi bersama
Di tengah keributan, Awan meminta Ketua NA untuk menunda pemungutan suara pada RUU tentang EVM, mencatat bahwa karena Oposisi ingin berbicara dengan Ketua tentang masalah tersebut, itu harus ditunda.
Anggota parlemen lainnya, termasuk Perdana Menteri Imran Khan, Pemimpin Oposisi Shehbaz Sharif, mantan Presiden Asif Ali Zardari dan Ketua PPP Bilawal Bhutto Zardari hadir untuk duduk bersama di dua gedung Parlemen.
‘Mesin jahat dan ganas’
Dalam pidatonya, Presiden PML-N dan Pemimpin Oposisi di Majelis Nasional Shehbaz Sharif mengecam pemerintah karena membuldoser proses legislatif dan menyebut mesin pemungutan suara elektronik sebagai “mesin jahat dan kejam”.
“Saya telah menerima surat Anda. Kami telah mempertimbangkan dengan cermat surat Anda dan memberikan jawaban lengkap kepada Anda. Saya memuji anggota oposisi karena tidak berada di bawah tekanan pemerintah,” katanya kepada Pembicara.
Shehbaz mengatakan bahwa pemerintah dan sekutunya ingin melibas RUU dan mengatakan pemerintah tidak tulus dalam menciptakan konsensus tentang reformasi pemilu.
Posted By : keluaran hk hari ini tercepat